Pengertian
Penduduk
Penduduk adalah
mereka, sekelompok orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah atau
daerah negara .
Ada juga yang
dikenal dengan bukan penduduk, yaitu mereka yang tinggal dalam sebuah negara
tapi tidak ingin tinggal di negara tersebut.
Dalam
pengertians ederhana, penduduk adalah kelompok orang yang menempati suatu
wilayah tertentu. Ada beberapa hal yang berkaitan mengapa sekelompok orang
tersebut tinggal disebuah negara, bisa jadi karena ada faktor kemanan, faktor
pekerjaan dan masih banyak lainya.
Kesimpulan dari
pengertian penduduk adalah mereka sekelompok orang yang tinggal dinegara atau
wilayah tertentu. Di negara kita, pasal yang khusus mengatur mengenai masalah
kependudukan diatur dalam pasal 26 UUD 1945.
Masyarakat
(sebagai
terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah
sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kebudayaan
umum adalah
hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan
setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa
pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang
harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan
dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta
:Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113,
merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.
Keterkaitan
antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan
yang saling bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat,
dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai
hubungan-hubungan mendasar. Contohnya saja hubungan antara penduduk dengan
masyarakat. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang yang
bermukim atau biasa di sebut penduduk. Penduduk-penduduk tersebut setiap
harinya saling melakukan interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut bahwa
mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan menyimpulkan contoh diatas, kumpulan
penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang cukup lama
dapat kita simpulkan sebagai masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah
tertentu pula. Dalam maksud yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok
manusia atau kelompok orang.
Kemudian
antara masyarakat dan kebudayaan juga mempunyai hubungan yang cukup erat.
Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan
aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak
dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta
dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat berkembang. Hubungan
saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling
berkaitan. Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan lanjut
tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
a. Penduduk
: Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu
yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas, penduduk merupakan orang
atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup, tinggal,
dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
b. Masyarakat : Kelompok individu-individu
yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan
interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup
luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan
individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
c. Kebudayaan : Kebudayaan ini sangat erat
kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Kebudayaan
dalam perwujudannya antara lain misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan,
bahasa, pola berpikir dll.
Masalah Penduduk Indonesia
1.
Rapat
penduduk, adalah perbandingan antara jumlah orang dengan tanah yang didiami/
diolah dalam satuan luas. Satuan luas daeral rura/ desa adalah hektare
(kilometer persegi), sedangkan untuk daerah urban/ kota adalah meter persegi. Kegunaan
mengetahui rapat penduduk adalah :
-
Mengetahui
ada atau tidaknya gejala over polpulation
-
Mengetahui
pusat-pusat agglomenrasi/ pengelompokan penduduk
-
Untuk
mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun pusat budaya.
2.
Penyebaran
penduduk yang tidak merata menyebabkan terjadi kelebihan dan kekurangan
penduduk. Pada beberapa wilayah hal itu dipengaruhi oleh lokasi, iklim, sumber
alam, transportasi.
3.
Tingkat
pendidikan masyarakat yang relatif rendah, sebabnya yaitu kurangnya fasilitas
pendidikandan pendapatan perkapita penduduk yang masih rendah.
Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran
khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000
penduduk wanita pada kelompok umur tertentu.
ASBR dapat dihitung
dengan rumus berikut ini.
ASBR = Li/Pi x
1.000
Keterangan :
- ASBR: Angka
kelahiran khusus
- Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada
kelompok umur tertentu
- Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu
pada pertengahan tahun
- 1.000 :
Konstanta
Pengertian Dinamika Penduduk
seluk
beluk lainnya yang masih termasuk di dalamnya bisa anda ketahui di sini. Kali
ini kita akan membahas mengenai kependudukan yang berisi mengenai dinamika
penduduk dan lain sebagainya yang bisa anda ketahui informasinya. Meski ini
merupakan suatu materi yang sudah pernah diajarkan oleh institute pendidikan,
namun tidak ada salahnya apabila anda terus menggali informasi mengenai hal ini
untuk dapat terus mengingat perihal ini. Sebelumnya, anda harus mengetahui
terlebih dahulu apa itu penduduk. Penduduk merupakan sekumpulan manusia yang
menempati suatu daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu, misal 1 tahun 3
tahun atau berpuluh-puluh tahun lamanya. Apabila di Indonesia, banyaknya
penduduk ini akan dihitung pada jangka waktu tertentu pada setiap daerah secara
berkala. Adanya perubahan jumlah penduduk pada setiap tahunnya itu dipengaruhi
oleh adanya kelahiran, kematian, perpindahan penduduk dari satu daerah ke
daerah lainnya, dan lain sebagainya.
1. Piramida
Penduduk Muda (Expansif)
Suatu wilayah
yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah
sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini
dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda
Contohnya adalah
negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina,
dan India
Ciri-ciri
piramida penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.
Jumlah penduduk
usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
Angka kelahiran
jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
Pertumbuhan
penduduk relatif tinggi.
Sebagian besar
terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand,
Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.
2. Piramida
Penduduk Stasioner
Bentuk piramida
penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat
kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap.
Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama
Contoh: bentuk
piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong
maju.
Ciri-ciri
piramida penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
Perbandingan
jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
Tingkat
kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian
relatif lebih rendah.
Pertumbuhan
penduduk kecil.
Terdapat di
beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
3. Piramida
Penduduk Tua (Konstruktif)
Bentuk piramida
penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat
kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam
menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini
memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi.
Contoh: piramida
penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss
Ciri-ciri
piramida penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.
Jumlah penduduk
usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat kecil.
Jumlah penduduk
yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
Angka kelahiran
sangat rendah, demikian juga angka kematian.
Pertumbuhan
penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian
mencapai tingkat negatif.
Jumlah penduduk
cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
Negara yang
berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.
Definisi
Persebaran Penduduk
Persebaran
penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk
penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.
Persebaran
penduduk dapat dibagi menjadi dua:
1. Persebaran penduduk berdasarkan geografis
Persebaran
penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas
alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
2. Persebaran penduduk berdasarkan
administrasi pemerintahan
Persebaran
penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas
wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah
penduduk di desa A atau di kecamatan B.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda
dan Rasio Ketergantungan Tua.
Rasio
Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan
jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
Rasio Ketergantungan
Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah
penduduk di usia 15-64 tahun.
Kata
kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal,
kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah
akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Tujuh unsur
kebudayaan tersebut meliputi hal-hal berikut ini.
1. Peralatan dan
perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,
senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
2. Mata
pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
3. Sistem
kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem
perkawinan).
4. Bahasa (lisan
maupun tertulis).
5. Kesenian
(seni rupa, seni gerak, dan sebagainya).
6. Sistem
pengetahuan.
7. Religi
(sistem kepercayaan).
Terdapat 3 wujud
kebudayaan, yaitu
·
ide/ gagasan : suatu pola pikir, contoh wujud
kebudayaan dari gagasan pada masyarakat yogyakarta ialah mempercayai adanya hal
hal yang berbau mistis,seperti mempercayai benda benda pusaka, makna motif
batik dan lain lainnya
·
aktifitas : kegiatan/tindakan yang di lakukan masyarakat. contoh wujud
kebudayaan dari aktifitas pada masyarakat yogyakarta ialah siraman
pusaka,labuhan,pemberian sesajen padatempat yang di anggap terdapat sesepuh
yang telah tiada, dan lainnya
·
hasil budaya : berupa suatu peninggalan,hasil
karya/benda/fisik. contoh wujud kebudayaan dari hasil budaya pada masyrakat
yogyakarta ialah keraton,alun alun,batik,keris dan lainny
a. Cara (Usage)
Jenis norma ini
menunjuk pada suatu bentuk perbuatan pribadi. Norma ini jelas terlihat pada
hubungan antarindividu. Pelanggaran pada norma ini tidak menimbulkan reaksi
yang besar dari masyarakat, tetapi hanya berupa celaan.
Contoh:
Kebanyakan
masyarakat tidak menyukai apabila ada seseorang yang sedang makan berdecap.
Tata cara makan
kolak pisang biasanya menggunakan sendok, tetapi ada yang menggunakan tangan.
Hal ini dianggap melanggar norma.
Jenis-Jenis
Norma Berdasarkan Daya Ikatnya
Kebiasaan
(Folkways)
Kebiasaan adalah
suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Norma ini dapat
dilihat dengan kesukaan individu melakukan kebiasaan tersebut. Hukuman bagi
pelanggar norma ini hanya berupa teguran, cemoohan, ejekan, dan menjauhkan diri
dari si pelanggar. Jika pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer
telinganya, dicubit, atau dimarahi.
Contoh:
Mencium tangan
orang tua pada waktu akan pergi.
Memberi salam
pada waktu berjalan di hadapan orang lain.
Antre pada waktu
membeli karcis pertandingan sepak bola.
Menghormati
orang yang lebih tua.
c. Tata Kelakuan
(Mores)
Norma ini
dipergunakan sebagai pengawasan baik langsung maupun tidak langsung oleh
masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan memberikan batasan-batasan pada
perilaku individu dan menjaga solidaritas (kesetiakawanan) di antara
anggota-anggota masyarakatnya. Pelanggaran terhadap norma ini adalah sanksi
berat. Perbedaan tata kelakuan akan ditemui pada berbagai daerah. Hal ini
terjadi karena tata kelakuan timbul dari pengalaman yang berbeda-beda dari
masyarakat tersebut. Tata kelakuan bisa bersifat paksaan, tetapi bisa juga
bersifat sebagai larangan sehingga secara langsung dapat dijadikan sebagai alat
di mana anggota masyarakat harus menyesuaikan dengan tata kelakuan tersebut.
d. Adat Istiadat
(Customs)
Norma ini
menunjuk pada kekuatan penyatuan setiap pola perilaku masyarakat. Apabila ada
anggota masyarakat yang terbukti melanggar aturan adat, maka akan mendapatkan
hukuman tergantung dari tata aturan yang berlaku pada masyarakat tersebut.
Pelanggaran yang dilakukan akan menghasilkan sanksi yang berat dibandingkan
norma-norma lainnya. Misalnya dikucilkan atau diusir dari masyarakat tersebut.
Contoh dari norma
agama antara lain :
1) Larangan untuk melukai dan membunuh
(semua ajaran agama).
2) Dilarang untuk mencuri, berzina,
mabuk-mabukan, berkata kotor.
3) Perintah untuk berbakti kepada orang
tua.
4) Larangan untuk meninggalkan ibadah
karena akan mendapat dosa.
5) Perintah untuk menghormati orang yang
lebih tua
a. Pranata
Ekonomi
Pranata Ekonomi
adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan material, termasuk di
dalamnya produksi, distribusi, dan konsumsi. Contoh pranata ekonomi adalah
berburu, berternak, bertani, industri, koperasi, perbankkan dan
jenis mata
pencaharian lain.
b. Pranata
Sosial
Pranata Sosial
adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk
sosial. Seperti tata cara perkawinan, pengaturan keturunan, sistem kekerabatan,
dan tempat tinggal.
c. Pranata
Pendidikan
Pranata
Pendidikan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan,
yaitu proses pembelajaran berbagai norma, pengetahuan, keterampilan, dan aspek
budaya lain yang berlaku dalam masyarakat.
d. Pranata
Kepercayaan dan keagamaan
Pranata
Kepercayaan dan keagamaan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan spritual manusia. Contohnya tatacara melaksanakan upacara keagamaan,
doa, pantangan-pantangan, dan sebagainya.
e. Pranata
Politik
Pranata Politik
adalah pranata yang berhubungan dengan cara, jalan, dan alat yang harus
ditempuh untuk mencapai tujuan bersama dalam masyarakat. Seperti kekuasaan,
pemerintahan, demokrasi, partai, dan sebagainya.
f. Pranata Kesenian
Pranata Kesenian
adalah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa
keindahan, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak, seni drama, kesusastraan,
dan sebagainya.
g. Pranata
Somatik
Pranata Somatik
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah manusia demi kenyamanan hidup,
seperti kesehatan, kebugaran, kecantikan, dan sebagainya.